Kontak Info:

Phone:021 29134017
Mobile:+62 877-7177-5663
Website:Belipart
mengenal fungsi dan cara kerja koil motor DC
Edukasi

Fungsi Dan Kenali Bagaimana Cara Kerja Koil Motor

Perlu diketahui, koil merupakan alat yang vital bagi sistem pengapian pada sepeda motor. Ignition coil atau koil ini berperan untuk melipat gandakan tegangan listrik dari CDI ke busi hingga puluhan ribu volt. Kemudian fungsi busi adalah media untuk meledakkan campuran bensin dan udara dalam mesin. Hal ini menjadi benang merah untuk melandasi pemahaman cara kerja koil pada motor yang bakal dibahas setelah ini.

 

Fungsi

Komponen yang termasuk dalam sistem pengapian ini bertugas mengubah tegangan listrik 12V dari aki menjadi ribuan volt. Untuk besar atau kecilnya tegangan yang dibutuhkan tentunya berbeda untuk masing-masing motor. Hal tersebut tergantung dari banyak parameter. Juga tegangan listrik yang dihasilkan oleh koil sangat bervariasi, bisa 5.000 volt hingga 30.000 volt, bahkan pada beberapa sistem pengapian motor dengan spek tinggi dapat mencapai 40.000 volt.

Namun koil ini nggak bisa bekerja sendirian, perlu kontribusi dari aki ataupun alternator (motor lama), ECU (motor injeksi) – CDI atau platina (motor lama), pick up atau pulser sebagai signal timing-nya. Baru kemudian diteruskan ke busi untuk menghasilkan percikan bunga api diruang bakar. 

 

Cara Kerja Koil Motor

Seiring perkembanganya, ignition coil mengalami banyak inovasi teknologi otomotif yang rumit. Hingga sampai saat ini, ada 3 tipe koil, salah satunya single coil yang mayoritas ada pada motor saat ini. Berdasar konstruksinya, didalam sebuah ignition coil terdapat dua komponen utama yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. Tujuannya agar kumparan ini mampu menghasilkan elektromagnet. Sebab prinsip kerjanya sama seperti trafo step up yang menggunakan induksi elektromagnetik. Besaran listrik yang bisa di’dongkrak’ ini tergantung dari banyaknya lilitan, diameter kawat serta besar tegangan dan arus yang mengalir pada kumparan tersebut. Seperti yang dijelaskan Michael Faraday dalam hukum Faraday.

Proses kerja ignition coil dimulai ketika listrik positif dari aki masuk ke dalam terminal input koil. Hal itu akan menyebabkan kumparan primer (lebih dulu) dan kumparan sekunder mendapat suplai listrik untuk menghasilkan medan magnet.

 

Koil Racing Kawahara - Universal Non Injeksi

Koil untuk segala jenis motor non injeksi. Cocok untuk motor bore up atau korek harian

 

Proses Listrik Pada Kumparan Primer Koil

Pada diagram di atas, listrik pertama kali akan masuk pada input (kumparan primer) terlebih dahulu. Ketika kontak pada posisi on, seketika terjadi Garis Gaya Magnet disekitar kumparan primer. Sesuai dengan prinsip induksi elektromagnet ketika arus listrik mengaliri sebuah inti besi, maka terjadi kemagnetan dengan arah tertentu.

Gejala Regulator Kiprok Motor Sudah Rusak

Dalam fase ini, sudah terjadi terjadi proses induksi elektromagnetik didalam koil. Inilah yang menyebabkan busi pada beberapa motor terkadang memercikkan bunga api (dalam output kecil dan singkat). Itulah kenapa pada fase ini busi nggak semerta-merta langsung bisa meledakkan bensin di mesin.

Untuk memperbesar output yang dihasilkan, maka perlu mengarahkan garis gaya magnet dari kumparan primer ke sekunder dengan cepat. Hal ini dipengaruhi oleh putaran mesin yang otomatis menghasilkan input ke CDI. Itulah kenapa besaran voltase setiap RPM berbeda. Syaratnya mesin harus berputar terlebih dulu untuk pulser memberikan sinyal open-close circuit pada CDI. Lalu kemudian diteruskan ke lilitan atau kumparan sekunder. Sampai disini apa kalian paham? 

Jenis Busi Panas Dan Dingin, Dan Pengaruhnya Pada Mesin

 

Pergerakan Listrik Di Kumparan Sekunder

Saat berada di posisi ini, berarti telah terjadi close circuit atau semua terhubung dan siap menghasilkan kilatan listrik ke busi. Nah, dari kumparan primer, pergerakan itu diarahkan menuju kumparan sekunder berkat penempatan kumparan koil berlapis. Sehingga saat bersamaan arus primer terputus dan medan magnet bergerak menuju kumparan sekunder dengan cepat. Saat inilah lonjakan tegangan pun terjadi berkisar 5 hingga 30 KV.

Dengan listrik sebesar ini, memungkinkan terjadinya percikan bunga api pada gap busi. Lalu mengulang lagi pada fase pertama. Sehingga medan magnet pada koil akan kembali terbentuk. Proses ini akan berlangsung terus menerus selama mesin menyala.

Youtube Belipart